Covesia.com - Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Sulawesi Barat (Sulbar) Maqlabi, Armon mengatakan ada sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) warga Sumatera Barat yang terdampak akibat gempa yang terjadi Sabtu lalu di Sulbar. Saat ini mereka tinggal di tempat pengungsian.
"Alhamdulillah tidak ada korban nyawa. Kalau korban Luka ada dan sudah ditangani oleh medis," ungkapnya kepada wartawan, Senin (18/1/2021).
Lebih lanjut Armon merincikan jumlah perantau Sumbar yang terdampak ini berasal dari 19 kabupaten kota di Sumbar. "Asal perantau Sumbar lengkap dari berbagai Kabupaten kota di Sumbar," terangnya.
Meski tak ada korban nyawa, namun perantau Minang membutuhkan bantuan. Sebab gempa yang berkekuatan magnitudo 6,2 itu menyebabkan rumah runtuh, bangunan retak, apalagi yang berdomisili di Mamuju dan Majene," ujarnya.
Domisili perantau Sumbar kata Armon ada di 6 Kabupaten di Sulbar. Mamasa, Polman, Majene, Mamuju, Mamuju tengah, Polewali Mandar, semua ada perantau Sumbar.
Armon mengatakan jika ada bantuan dari pemerintah di Sumbar sebaiknya dana. "Nanti kami bisa salurkan, Dana tersebut perlu untuk perbaikan rumah dan memenuhi semua kebutuhan. Kalau makanan takutnya tidak sampai kepada yang berhak," tukasnya.
(ila/don)